A. Efisiensi dan Produktivitas
Masyarakat pedesaan adalah daerah dengan perkembangan kepadatan relatif rendah, biasanya kurang dari 1 penduduk per hektar. Masyarakat pedesaan dapat membantu mencapai tujuan sebagai berikut :

 Meningkatkan pilihan transportasi .
 Memberikan akses dasar .
 Memudahkan akses transportasi .
 Meningkatkan keselamatan transportasi.
 Banyak daerah pedesaan memiliki tingkat kemiskinan yang signifikan, dan non-drivers sering mengalami isolasi signifikan. Akibatnya, strategi yang meningkatkan pilihan transportasi yang terjangkau untuk non-driver dapat memberikan manfaat yang signifikan.

Syarat Geografis

Wilayah geografis dikategorikan sebagai berikut:
- Urban - kepadatan relatif tinggi (10 warga dan 5 unit perumahan per hektar), menggunakan pengembangan moda transportasi sistem-multi.
- Suburban - kepadatan sedang (2-10 warga, unit rumah 1-5 per hektar), penggunaan lahan terpisah (misalnya, perumahan di satu daerah, komersial, industry, dan lain-lain).
- Kota - pusat kota kecil (umumnya kurang dari 20.000 penduduk).
- Desa - pusat kota kecil (umumnya kurang dari 1.000 penduduk).
- Exurban - kepadatan rendah (kurang dari 2 penduduk atau 1 unit rumah per hektar), sebagian besar peternakan dan tanah yang belum dikembangkan, terletak cukup dekat dengan wilayah perkotaan sehingga warga sering menggunakan layanan di sana.
- Pedesaan - kepadatan rendah (kurang dari 2 penduduk atau 1 unit rumah per hektar), sebagian besar peternakan dan tanah yang belum dikembangkan, dengan mengidentifikasi dan ekonomi mandiri yang relatif..

Meningkatkan Pemanfaatan Lahan Aksesibilitas

Penggunaan lahan Aksesibilitas merujuk pada jarak perjalanan seseorang untuk mendapatkan barang dan jasa. Dalam beberapa tahun terakhir banyak masyarakat pedesaan kehilangan layanan publik, seperti sekolah, toko, pusat kesehatan dan bank menyebabkan penduduk pedesaan sulit untuk melakukan perjalanan, dan secara signifikan mengurangi aksesibilitas untuk non-driver. Pengurangan layanan Pedesaan sering dibenarkan dengan alasan efisiensi, tetapi analisis efektivitas biaya sering mengabaikan biaya perjalanan meningkat. Misalnya, merubah beberapa sekolah kecil menjadi satu sekolah besar mungkin hal itu tampak efektif ketika dilihat dari segi fasilitas, tetapi tidak untuk biaya transportasi tambahan siswa dan keluarga mereka.

B. Efektivitas Biaya
Untuk masalah biaya angkutan umum di Indonesia khususnya angkutan pedesaan, masih tergolong mahal jika dibandingkan dengan menggunakan sepeda motor. Tetapi biaya yang mahal tersebut dapat dikesampingkan jika dilihat dari banyaknya barang bawaan dan ketidaktersediaannya kendaraan pribadi.

Masalah mahalnya biaya angkutan pedesaan ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat umum dan pedagang, tapi juga dirasakan oleh para siswa dan mahasiswa yang menggunakan jasa angkutan pedesaan tersebut. Masalah ini masih belum cukup sampai disini ada hal lain yang dapat memperparah keadaan ini, yaitu seperti ketidakseimbangan antara fasilitas dengan biaya, molornya waktu keberangkatan, dan lain-lain.

C. Keamanan
Dalam angkutan pedesaan masalah keamanan tidak dijamin oleh pengemudi. Oleh karena itu banyak kejadian kejahatan yang dilakukan diangkutan pedesaan. Kejahatan tersebut tidak hanya meliputi kejahatan material saja, tetapi ada juga kejahatan seksual.

Kejahatan yang banyak dilakukan di angkutan pedesaan, yaitu : pencopetan, perampokan, dan pelecehan seksual.

Ada juga masalah keamanan barang ketika ada barang-barang yang berukuran besar biasanya ditaruh diatas kendaraan tanpa diikat. Hal tersebut dapat mengakibatkan kecelakaan lalulintas ketika barang jatuh dan menimpa kendaraan lain. Kejadian tersebut tidak hanya merugikan penumpang tapijuga merugikan pengguna jalan yang lain.

D. Konsumsi Bahan Bakar
Angkutan pedesaan umumnya menggunakan mobil keluaran tahun 2000 ke bawah, jadi bahan bakarnya menggunakan premium. Harga premium saat ini berkisar antara 4500-5000 per liter.

E. Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak Positif angkutan pedesaan :
 Tersedianya sarana transportasi pedesaan memudahkan masyarakat untuk melekukan perjalanan bagi yang tidak mempunyai kendaraan.

Dampak negatif angkutan pedesaan :
 Kurangnya keamanan pada angkutan pedesaan mengakibatkan kerugian material dan seksual terhadap penumpang, dan juga mengakibatkan kerugian pada pengguna jalan yang lain
 Kurangnya fasilitas dapat merugikan penumpang
 Banyaknya pengemudi angkutan pedesaan yang ugal-ugalan dapat mengganggu pengguna jalan lain
 Mahalnya biaya yang tidak sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan dapat merugikan penumpang.

Comments (0)